Selasa, 19 Desember 2017

FEATURE : KULINER

MISTERI ASAL MULA TINUTUAN

Oleh Timothy Koraag


(Resep Bubur Manado (http://www.tokomesin.com/wp-content/uploads/2015/09/resep-bubur-manado.jpg)

Seperti Feature Kuliner yang saya angkat sebelumnya mengenai Tinutuan, saat ini saya ingin mengangkat lagi dari sisi yang berbeda. Di Feature yang sebelumnya saya menjelaskan tentang Tinutuan pada umumnya namun kali ini saya lebih memaparkan Asal Muasal dari Tinutuan itu sendiri.

Tinutuan atau yang sering disapa Bubur Manado ini adalah menu makanan yang lezat disantap bagi tiap golongan masyarakat, Karena bahan-bahannya yang berbau sayur-sayuran ini sehingga menjadikan Tinutuan sebagai menu favorite bagi sebagian masyarakat lokal maupun mancanegara, terutama mereka-mereka yang vegetarian.

Keberadaan Bubur Manado ini yang sudah terkenal disebagian mata masyarakat Indonesia membuat para pengusaha makanan antusias untuk menjadikan Bubur Manado sebagai salah satu menu makanan mereka.

Berbicara tentang asal dari hidangan ini sudah tak asing lagi bagi banyak orang, dari namanya saja Bubur Manado yang sudah terpampang jelas-jelas nama kota asalnya yakni Kota Manado, Ibukota Provinsi Sulawesi Utara.

Namun bagaimana dengan asal mula terciptanya makanan ini? Tentu banyak yang ingin tahu tetapi juga banyak yang bisa dibilang bodoh amat yang penting perut kenyang dan hatipun senang.
Asal Mula Tinutuan ini sendiri masih menjadi misteri hingga sekarang, bahkan masyarakat Manado pun kurang mengetahui asal terbentuknya.

Bagi sebagian orang mengatakan bahwa makanan ini mulai diperdagangkan diawal tahun 1970 dibeberapa sudut kota Manado sebagai sarapan,

Dan sebagian orang mengatakan bahwa Tinutuan ini tercipta pada saat penjajahan Belanda di Indonesia khususnya di Sulawesi Utara, dengan sumber makanan yang terbatas sehingga masyarakat lokal berkreasi demi mengisi perut mereka yang lapar dengan bahan-bahan seadanya disekitar halaman rumah yakni sayur-mayur.

“Tinutuan dulu tercipta karena keadaan ekonomi di Manado sangat buruk, dan akhirnya menjadikan sayur-sayuran sebagai makanan di campur dengan beras sedikit” jelas Jessica Supit, seorang mahasiswa yang diwawancarai (19/12) ini.

Begitupun dengan narasumber yang satu ini “Orang minahasa ada ba sambunyi di hutan, kong karena nda ada makanan dorang cuma ambe sayuran dg nasi sisa” tutur seorang wanita lanjut usia dari Minahasa bernama Joula Tumiwa,

dengan bahasa Manado yang berarti “Orang Minahasa dulu bersembunyi di hutan, dan karena tidak ada makanan maka mereka memasak sayuran yang dicampur dengan nasi sisa” saat diwawancarai hari ini.

Juga dengan penyantap favorit Tinutuan satu ini, diusia belianya Chandra Lombeng memaparkan “Karena zaman dulu di Sulawesi Utara banyak sekali rempah dan sayur senhingga orang-orang Minahasa mencoba memadukan sayur seperti kangkung, gedi, sambiki, jagung dan nasi sehinggah terciptalah tinutuan, karnah pada dasarnya org Manado suka dengan yg pedas pedas makanya ditambah dengan sambal roa/bakasang sehingga sangat nikmat saat dimakan pada pagi hari” lengkapnyaa. (19/12)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BERITA FEATURE

TAK TERIMA KADO TAMU  Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara, Iriana Joko Widodo dan menantunya Selvi Ananda menyaksikan proses...