Selasa, 14 November 2017

BERITA FEATURE



TAK TERIMA KADO TAMU 

Pernikahan Kahiyang-Bobby: 8.000 Tamu Undangan yang Menuai Komentar
Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara, Iriana Joko Widodo dan menantunya Selvi Ananda menyaksikan prosesi pemasangan cincin kawin saat pernikahan putrinya Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution seusai ijab kabul di Gedung Graha Saba, Rabu (8/11/2017). ANTARA FOTO/Maulana Surya/aww/17.

Timothy Koraag
Rabu, 15 November 2017

Kondangan tak mau terima kado?
Presiden RI Joko Widodo seminggu yang lalu tepatnya Rabu, 8 November 2017 menikahkan putrinya Kahiyang Ayu dengan calon menantunya Bobby Nasution di Gedung Saba Buana Solo.

Diwawancarai oleh beberapa stasiun TV, Jokowi berharap agar masyarakat Indonesia dapat memberikan restu dan doanya bagi pernikahan Kahiyang dan Bobby ini.

Persiapan pernikahan Kahiyang-Bobby ini dilakukan secara detail demi kesempurnaan kelangsungan acara. Berbagai macam hal unik disiapkan dalam prosesi pernikahan mereka nanti, mulai dari pakaian, proses pernikahannya, undangan, dan banyak lagi sesuai dengan tradisi adat Jawanya yang kental.

Namun ada satu hal yang sangat unik dalam persiapan pernikahan mereka ini yang tentunya juga menarik perhatian masyarakat, yakni larangan pemberian kado oleh para tamu. 

Tidak sama seperti acara pernikahan biasanya, pernikahan Kahiyang-Bobby ini sepakat untuk tidak menerima sumbangan dalam bentuk apapun, baik kado barang maupun amplop berisikan uang. 

Sebanyak 8.000 Undangan yang tersurat disebarkan. Isi dalam surat itu terdapat keterangan yang bertulisan disecarik kertas merah yang diselipkan.
“Dengan tanpa mengurangi rasa hormat, mohon maaf, kami tidak menerima sumbangan dengan bentuk apapun” . kalimat inilah yang tercantum dalam kertas merah tersebut.

Menurut Guru Besar Psikologi Politik Universitas Indonesia Hamdi Muluk menyatakan, sudah benar yang dilakukan Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution. Persoalan ini bukan berarti menyombongkan diri, namun merupakan contoh yang benar, karena ditakutkan pemberian sumbangan atau kado ditafsirkan sebagai bentuk gratifikasi, inipun dilarang bagi para pejabat dan seluruh PNS dalam PP Nomor 53 tahun 2010. 

Peristiwa yang atraktif ini tentu sangat berbeda dengan anak-anak pejabat lainnya yang ingin menikah berharap mendapatkan sumbangan atau kado yang lux sebagai modal balik pengeluaran biaya yang dikeluarkan.

Aspek pendidikan dapat dipetik juga dalam keunikkan pernikahan Kahiyang-Bobby ini memang juga patut dicontohi, yaitu jangan berharap pembalasan apapun dalam melakukan sesuatu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BERITA FEATURE

TAK TERIMA KADO TAMU  Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara, Iriana Joko Widodo dan menantunya Selvi Ananda menyaksikan proses...