TAK TERIMA KADO TAMU
Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara, Iriana Joko Widodo dan menantunya Selvi Ananda menyaksikan prosesi pemasangan cincin kawin saat pernikahan putrinya Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution seusai ijab kabul di Gedung Graha Saba, Rabu (8/11/2017). ANTARA FOTO/Maulana Surya/aww/17. |
Timothy Koraag
Rabu, 15 November 2017
Kondangan
tak mau terima kado?
Presiden
RI Joko Widodo seminggu yang lalu tepatnya Rabu, 8 November 2017 menikahkan putrinya Kahiyang Ayu dengan calon menantunya Bobby Nasution di Gedung Saba Buana Solo.
Diwawancarai
oleh beberapa stasiun TV, Jokowi berharap agar masyarakat Indonesia dapat
memberikan restu dan doanya bagi pernikahan Kahiyang dan Bobby ini.
Persiapan
pernikahan Kahiyang-Bobby ini dilakukan secara detail demi kesempurnaan
kelangsungan acara. Berbagai macam hal unik disiapkan dalam prosesi
pernikahan mereka nanti, mulai dari pakaian, proses pernikahannya, undangan,
dan banyak lagi sesuai dengan tradisi adat Jawanya yang kental.
Namun
ada satu hal yang sangat unik dalam persiapan pernikahan mereka ini yang
tentunya juga menarik perhatian masyarakat, yakni larangan pemberian kado oleh
para tamu.
Tidak
sama seperti acara pernikahan biasanya, pernikahan Kahiyang-Bobby ini sepakat
untuk tidak menerima sumbangan dalam bentuk apapun, baik kado barang maupun
amplop berisikan uang.
Sebanyak
8.000 Undangan yang tersurat disebarkan. Isi dalam surat itu terdapat
keterangan yang bertulisan disecarik kertas merah yang diselipkan.
“Dengan
tanpa mengurangi rasa hormat, mohon maaf, kami tidak menerima sumbangan dengan
bentuk apapun” . kalimat inilah yang tercantum dalam kertas merah tersebut.
Menurut
Guru Besar Psikologi Politik Universitas Indonesia Hamdi Muluk menyatakan,
sudah benar yang dilakukan Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution. Persoalan ini bukan
berarti menyombongkan diri, namun merupakan contoh yang benar, karena
ditakutkan pemberian sumbangan atau kado ditafsirkan sebagai bentuk
gratifikasi, inipun dilarang bagi para pejabat dan seluruh PNS dalam PP Nomor
53 tahun 2010.
Peristiwa yang atraktif ini tentu sangat berbeda dengan anak-anak pejabat lainnya yang ingin menikah berharap mendapatkan sumbangan atau kado yang lux sebagai modal balik pengeluaran
biaya yang dikeluarkan.
Aspek
pendidikan dapat dipetik juga dalam keunikkan pernikahan Kahiyang-Bobby ini
memang juga patut dicontohi, yaitu jangan berharap pembalasan apapun dalam
melakukan sesuatu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar