FEATURE : KULINER

KELEZATAN TINUTUAN CITARASA SULAWESI UTARA

 Timothy Koraag

Rabu, 15 November 2017

Resep Membuat Tinutuan khas Sulawesi Utara by Etik Iskundarti http://www.masakandapurku.com

Sulawesi Utara dikenal oleh masyarakat Nusantara sebagai dunia kuliner bagi para peminat sensasi pedas dan juga makanan ekstrim seperti sambal Dabu Dabu, Cakalang Fufu, sambal Roa, daging kelelawar, daging ular, dan masih banyak lagi. 

Tapi jangan salah bukan berarti tidak ada makanan yang cocok bagi semua kalangan masyarakat baik lokal maupun mancanegara, salah satunya yakni Tinutuan. 

Banyak yang mengenal Tinutuan sebagai Bubur Manado, karena tekstur serta bahannya yang serupa dengan bubur biasanya, berasal dari Manado yang merupaka ibukota provinsi Sulawesi Utara. 

Sejarahnya sebutan Tinutuan serta sejak kapan makanan ini ditemukan tidak diketahui pasti berasal darimana, namun ada masyarakat yang mengatakan bahwa Tinutuan mulai ramai diperdagangkan dibeberapa sudut kota Manado sejak tahun 1970. 

Juga ada yang mengatakan bahwa makanan ini tercipta dari cerita zaman dahulu semasa penjajahan dimana ketersediaan sumber daya makanan terbatas sehingga masyarakat mengambil bahan-bahan apa adanya disekitaran area kediaman mereka.

Bahan-bahan tinutuan ini antara lain adalah campuran berbagai macam sayuran seperti kangkung, kemangi, jagung, daun gedi, bayam, labu kuning atau sambiki, singkong, beras, dan juga mie sebagai tambahannya saja bisa tidak digunakan atau ya tergantung selera peminatnya.

Bahannya ini yang cocok bagi seluruh golongan masyarakat, terutama mereka yang vegetarian. Beberapa masyarakat mancanegara yang datang berwisata tampaknya menikmati juga akan kelezatan dari Tinutuan ini.

Untuk menambah cita rasa dari tinutuan ini biasanya disajikan dengan beberapa menu tambahan seperti sambal dabu-dabu, sambal ikan roa, cakalang fufu, perkedel nike, perkedel jagung, ikan asin goreng, tahu goreng, tulang kaki sapi, dan masih banyak lagi sesuai permintaan konsumen.

Sambal Dabu Dabu

Sambal Dabu-Dabu, sudah tidak asing dimata masyarakat karena rasanya yang menggugah selera dan menambah citarasa tinutuan ini, adalah campuran irisan bawang merah, tomat, daun bawang, cabai, dan perasan air jeruk yang menciptakan rasa asam, manis, serta gurih.

Sambal Ikan Roa

Sambal Ikan Roa, rasanya yang sangat enak dan membangkitkan cita rasa pedas bagi para peminat pedas. Berasal dari daging ikan roa yang dibentuk sebagaimana rupa layaknya abon dan dicampurkan dengan cabai, biasanya juga ditumis dengan irisan bawang putih, dan proses lainnya. 

Perkedel Nike

Perkedel Nike, adalah campuran ikan nike atau ikan-ikan kecil yang dicampurkan dengan adonan tepung terigu, serta irisan daun bawang lalu digoreng menjadi pilihan tambahan utama bagi para penikmat tinutuan.

Tambahan yang bisa disajikan masih banyak lagi, namun kurang lebih itulah tiga tambahan yang biasanya banyak disajikan.

Saat ini Tinutuan menjadi salah satu makanan kegemaran bagi masyarakat Sulawesi Utara khususnya Mahasiswa, Siswa disekolah, juga pegawai kantoran yang biasanya tersedia dikantin-kantin dimana mereka beraktivitas.

Namun banyak juga pebisnis makanan khas Sulawesi Utara ini bercabang didaerah-daerah selain Sulawesi Utara seperti Jakarta, Ambon, dan daerah-daerah di nusantara lainnya sehingga membuat Bubur Manado ini sebagai salah satu hidangan khas diantara keaneka ragaman kuliner Indonesia.

Apabila anda berwisata di Sulawesi Utara anda dapat menemui beberapa warung-warung makan kecil dan juga restoran yang menyediakan hidangan ini, harganya yang terjangkau sekitaran Rp.10.000,- sampai Rp. 25.000,- dan menu tambahannya mulai dari Rp.3000,- sampai Rp.15.000,- . terjangkau bukan?

Salah satu area atau kawasan kuliner yang menyediakan hidangan ini adalah Kawasan Wakeke

Kawasan Kuliner Khas Sulawesi Utara Tinutuan Wakeke

Area ini yang berlokasi dipusat kota Manado, dalamnya terdapat banyak sekali warung makan kecil juga restoran yang menyediakan hidangan tinutuan ini, bukan hanya tinutuan saja tetapi juga hidangan khas Sulawesi Utara lainnya. 

Selain area ini juga banyak sekali orang rumahan didesa, sedikitnya juga perkotaan membuka usaha dengan menjual hidangan tinutuan ini sebagai sarapan pagi masyarakat sebelum bekerja, ke sekolah, dan ke kantor.

Itulah Tinutuan makanan khas provinsi Sulawesi Utara yang sangat digemari bukan hanya masyarakat lokalnya saja namun juga bisa dinikmati oleh masyarakat nusantara maupun mancanegara dengan harga yang terjangkau dan rasanya yang cocok bagi semua golongan masyarakat.

BERITA FEATURE

TAK TERIMA KADO TAMU 

Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara, Iriana Joko Widodo dan menantunya Selvi Ananda menyaksikan prosesi pemasangan cincin kawin saat pernikahan putrinya Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution seusai ijab kabul di Gedung Graha Saba, Rabu (8/11/2017). ANTARA FOTO/Maulana Surya/aww/17.

Timothy Koraag

Rabu, 15 November 2017

Kondangan tak mau terima kado?

Presiden RI Joko Widodo seminggu yang lalu tepatnya Rabu, 8 November 2017 menikahkan putrinya Kahiyang Ayu dengan calon menantunya Bobby Nasution di Gedung Saba Buana Solo.

Diwawancarai oleh beberapa stasiun TV, Jokowi berharap agar masyarakat Indonesia dapat memberikan restu dan doanya bagi pernikahan Kahiyang dan Bobby ini.

Persiapan pernikahan Kahiyang-Bobby ini dilakukan secara detail demi kesempurnaan kelangsungan acara. Berbagai macam hal unik disiapkan dalam prosesi pernikahan mereka nanti, mulai dari pakaian, proses pernikahannya, undangan, dan banyak lagi sesuai dengan tradisi adat Jawanya yang kental.

Namun ada satu hal yang sangat unik dalam persiapan pernikahan mereka ini yang tentunya juga menarik perhatian masyarakat, yakni larangan pemberian kado oleh para tamu. 

Tidak sama seperti acara pernikahan biasanya, pernikahan Kahiyang-Bobby ini sepakat untuk tidak menerima sumbangan dalam bentuk apapun, baik kado barang maupun amplop berisikan uang. 

Sebanyak 8.000 Undangan yang tersurat disebarkan. Isi dalam surat itu terdapat keterangan yang bertulisan disecarik kertas merah yang diselipkan.

“Dengan tanpa mengurangi rasa hormat, mohon maaf, kami tidak menerima sumbangan dengan bentuk apapun” . kalimat inilah yang tercantum dalam kertas merah tersebut.

Menurut Guru Besar Psikologi Politik Universitas Indonesia Hamdi Muluk menyatakan, sudah benar yang dilakukan Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution. Persoalan ini bukan berarti menyombongkan diri, namun merupakan contoh yang benar, karena ditakutkan pemberian sumbangan atau kado ditafsirkan sebagai bentuk gratifikasi, inipun dilarang bagi para pejabat dan seluruh PNS dalam PP Nomor 53 tahun 2010. 

Peristiwa yang atraktif ini tentu sangat berbeda dengan anak-anak pejabat lainnya yang ingin menikah berharap mendapatkan sumbangan atau kado yang lux sebagai modal balik pengeluaran biaya yang dikeluarkan.

Aspek pendidikan dapat dipetik juga dalam keunikkan pernikahan Kahiyang-Bobby ini memang juga patut dicontohi, yaitu jangan berharap pembalasan apapun dalam melakukan sesuatu.